- Back to Home »
- strategi menghadapi UN
Posted by : Unknown
Jumat, 19 September 2014
1. Faktor Teknis
a. Analisis
Kisi‐kisi
: ini merupakan
acuan dasar soal‐soal UN yang disusun oleh BSNP.
Kisi‐kisi ini disusun secara rinci dan
detail berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum pada
Permendiknas No. 22/2006 tentang
Standar Isi. Kisi‐kisi ini terdiri dari
Kompetensi dan Indikator untuk setiap mata
pelajaran di setiap jenjang pendidikan.
Selanjutnya, kisi‐kisi ini perlu dianalisis
dengan cara mengkategorisasikan semua
Indikator untuk setiap Kompetensi yang
ada di setiap mata pelajaran. Dengan
kategorisasi ini, dapat disusun program untuk
mengulang pelajaran yang lebih terfokus.
Dengan menggunakan Alat Pembelajaran Mind
Map, kisi‐kisi dapat diubah dari
bentuk linier ke bentuk mapping sehingga
lebih mudah di kategorisasikan secara
sistematis untuk mempermudah proses
analisis.
b. Mengulang
Pelajaran : berdasarkan
kisi‐kisi, sekolah dapat memfokuskan kegiatan
mengulang pelajaran mengikuti kisi‐kisi
yang diberikan. Hal ini sangat membantu
agar siswa dapat memilah materi‐materi
yang harus mereka pelajari kembali
khususnya materi yang dipelajari di kelas
1 sd 5 untuk siswa kelas 6, materi kelas 7
dan 8 untuk siswa kelas 9 serta materi
kelas 10 dan 11 untuk siswa kelas 12.
Untuk merangkum materi pelajaran yang
cukup banyak ini, dapat digunakan Mind
Map sehingga lebih ringkas dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses
pengulangannya.
c. Prediksi
Soal‐soal
: berdasarkan
indikator‐indikator yang ada dalam kisi‐kisi
ditambah dengan analisis soal‐soal yang
keluar pada tahun‐tahun sebelumnya,
dapat dibuat prediksi soal‐soal untuk
setiap indikator dengan berbagai tingkat
kesulitan menurut taksonominya (mulai
dari C1 sampai C7).
Mind Map kembali dapat digunakan untuk
menganalisis sekaligus menyusun
prediksi soal‐soal.
d. Latihan
Ujian : Prediksi
soal‐soal ini, selanjutnya disusun menjadi Bank Soal yang
kemudian dapat di kelompokkan menjadi
paket‐paket soal yang dapat digunakan
untuk Latihan Ujian atau Try‐out.
e. Strategi
Menjawab Soal : pada
umumnya banyak siswa yang menjawab soal‐soal
ujian secara berurutan mulai dari nomor 1
dst. Cara ini telah terbukti tidak efektif
karena seringkali siswa terjebak pada
soal‐soal yang termasuk kelompok sulit. Secara
umum komposisi soal UN dapat dibagi
menjadi 3 kelompok yaitu : mudah (30%),
sedang (50%) dan sulit (20%). Oleh karena itu, siswa harus dilatih bagaimana cara
mengindentifikasi soal‐soal yang mudah
dan sedang serta untuk sementara
menghindar dari soal‐soal yang sulit
kecuali masih tersedia waktu yang cukup untuk
mengerjakannya.
Berikut beberapa tips dan trik yang dapat
digunakan dalam menjawab soal‐soal :
1. Begitu aba‐aba untuk mengerjakan soal
di mulai, segera telusuri seluruh soal
dengan cepat (seandainya tidak ada
larangan untuk melihat soal, langsung buka
begitu dibagikan karena kita bisa
mendapat waktu tambahan). Langsung tandai
jawaban untuk soal‐soal yang bisa
langsung di jawab karena biasanya ada
beberapa soal yang termasuk kategori
sangat mudah. Selanjutnya tandai soalsoal
yang bisa dikerjakan dan terakhir tandai
soal‐soal yang rasanya sulit untuk
dikerjakan. Dengan demikian, siswa secara
tidak langsung sudah
mengelompokkan soal sesuai dengan
kesulitannya.
2. Selanjutnya, periksa kembali soal‐soal
yang sudah ditandai jawabannya untuk
memastikan tidak ada kekeliruan dan
segeralah berpindah ke soal‐soal yang bisa
dikerjakan. Hindari soal‐soal yang sudah
diberi tanda sebagai soal‐soal yang sulit
dan tetap berkonsentrasi pada soal‐soal
yang mudah dan sedang saja. Hal ini
untuk menghindarkan siswa dari jebakan
sola sulit yang akan menguras waktu
serta menyebabkan stress dan panik.
3. Khusus untuk soal pemahaman bacaan
yang mendominasi ujian untuk mata
pelajaran bahasa Indonesia dan Inggris,
berikut beberapa tipsnya :
a.a Baca pertanyaan
terlebih dahulu sebelum membaca bacaan. Hal ini akan
membantu kita untuk mencari jawaban dalam
bacaan khususnya untuk
menentukan bagian/paragraph yang harus
dibaca sehingga dapat
menghemat waktu.
Ketika
membaca pertanyaan, pikirkan/antisipasi jawabannya terlebih dahulu
sebelum kita mencarinya dalam bacaan.
Jika jawaban yang kita pikirkan itu
terdapat dalam salah satu pilihan, segera
tandai karena itulah jawabannya.
Bila kita
mengalami kesulitan mencari jawaban dalam bacaan, bacalah
dengan perlahan sambil menggarisbawahi
kata‐kata kunci (bennda, kerja,
sifat dan keterangan) serta member
perhatian kepada kata‐kata sambung
seperti : bagaimanapun juga, meskipun,
namun dll karena kalimat setelah
kata‐sambung ini akan membuka peluang
untuk menemukan jawaban.
4. Karena soal‐soal UN berbentuk pilihan
ganda – PG, berikut ada beberapa strategi
yang dapat digunakan :
‐ Baca soal dan semua pilihan jawaban
dengan baik dan teliti dan hati‐hati
dengan kata‐kata negatif seperti : bukan,
kecuali, selain, tidak pernah dll
karena bisa menjebak
‐ Sekiranya jawaban yang benar belum
ditemukan, coba eliminasi jawaban
yang salah terlebih dahulu. Ada beberapa
tips untuk mengeliminasi jawaban
yaitu :
Eliminasi
pilihan yang benar‐benar salah
Eliminasi
pilihan yang sebagian salah
Eliminasi
pilihan yang benar tapi tidak ada hubungannya dengan soal
Eliminasi
pilihan yang sangat berbeda dengan pilihan lainnya
‐ Karena UN tidak menggunakan sistem
minus untuk setiap jawaban yang
salah, jangan pernah membiarkan satu soalpun
tanpa jawaban. Jangan ragu
untuk menggunakan feeling alias menebak.
Berikut ada beberapa strategi
untuk menebak :
Jika ada 2
pilihan yang sangat mirip, biasanya salah satu diantaranya
adalah jawaban yang benar
Jika ada 2
pilihan yang berlawanan, biasanya salah satunya adalah
jawaban yang benar.
Biasanya
pilihan yang paling panjang adalah pilihan yang benar
Biasanya
pilihan yang mengandung kata‐kata : biasanya, boleh, mungkin
atau kemungkinan besar adalah jawaban
yang benar.
Sebaliknya,
pilihan yang mengandung kata‐kata : semua, mesti, harus,
tidak ada adalah jawaban yang salah.
f. Strategi
Mengisi LJK :
bagaimanapun pintarnya seorang siswa dalam menjawab soalsoal,
pada ahkirnya semuanya itu harus
dinyatakan dengan pengisian LJK secara
benar dan tepat karena dokumen inilah
yang akan diperiksa oleh Panitia UN.
Kesalahan dalam pengisian LJK akan
bersifat fatal karena komputer atau tepatnya
mesin pemindai (scanner) yang
memeriksanya hanya akan membaca seluruh
bulatan hitam yang dibuat dengan pensil
2B.
Ada beberapa tips yang dapat menghindari
siswa dari kesalahan dalam mengisi LJK :
1. Sediakan waktu khusus untuk
memindahkan jawaban dari soal ke LJK,
misalnya setiap 10 soal.
2. Hati‐hati dengan soal yang masih belum
ditemukan jawabannya karena bisa
menyebabkan kekeliruan yang fatal pada
saat memindahkan jawaban ke LJK.
Misalnya soal nomor 5 masih kosong tapi
pada saat memindahkan jawaban
untuk nomor 1 sd 10, jawaban nomor 6
terisi ke nomor 5 dan akibatnya
jawaban untuk soal nomor 7 sd 10 akan
salah juga.
3. Sediakan waktu khusus sebelum ujian
selesai (misalnya 10 menit terakhir)
untuk melakukan pemeriksaan akhir di LJK
seperti memeriksa data‐data
seperti nama, kode soal dan jawaban
soal‐soalnya. Pastikan tidak ada
jawaban yang tertukar jawabannya pada
saat memindahkannya ke LJK.
2. Faktor Non‐Teknis faktor ini
merupakan penunjang dari faktor teknis dan seringkali
siswa yang pintar tapi lemah dalam
hal‐hal yang terkait dengan kekuatan mental,
motivasi, cara menghilangkan/mengurangi
stress akan mengalami kegagalan.
Berikut ini beberapa tips yang dapat
digunakan :
a. Ujian merupakan bagian dari kehidupan
yang akan selalu ada dii setiap langkah
kehidupan kita, oleh karena itu hadapi
dengan wajar tanpa perlu menjadikannya
b. Kita tidak sendirian dalam menghadapi
ujian ini, banyak orang yang menghadapinya
dan kita juga akan selalu mendapat
dukungan dari banyak orang mulai dari Kepala
Sekolah, guru, orang tua dan sanak
saudara.
c. Persiapan diri dengan sebaik‐baiknya
lalu siapkan diri untuk menerima hasil ujian ini
dengan ikhlas karena itulah hasil dari
usaha yang telah kita lakukan.
d. Stress adalah hal yang wajar karena
tidak ada seorangpun yang ingin gagal, tapi
jangan sampai hal ini merusak segala
persiapan yang sudah kita lakukan. Ingat ketika
kita merasa stress, system syaraf kita
akan mengaktifkan hormon‐hormon stress
seperti noradrenalin dan adrenalin yang
menyebabkan jantung berdebar, frekuensi
nafas meningkat, tekanan darah naik
sehingga proses berpikir menjadi terganggu
dan pada akhirnya dapat “mengunci” otak
berpikir kita.
Berikut beberapa tips yang dapat
digunakan untuk menghilangkan/mengurangi
strees.
1. Teknik tercepat untuk mengurangi
stress adalah dengan berusaha untuk
“tersenyum” (meskipun kita tidak ingin melakukannya)
karena proses ini akan
membantu untuk memproduksi hormon
endorphin yang dapat :
menekan
tingkat stress,
menambah
semangat,
menguatkan
system kekebalan tubuh
2. Teknik berikutnya adalah dengan
melakukan aktifitas 3 langkah sederhana yaitu :
• Tarik nafas dengan dalam (boleh juga
sambil memejamkan mata) lalu
lepaskan perlahan‐lahan sebelum mulai
membaca soal ujian
• Ulangi proses di atas beberapa kali
sampai kita merasa tekanan yang
dirasakan mulai berkurang
• Katakan pada diri kita sendiri : Saya
Bisa, Saya Tenang, Saya Rileks
e. Akhirnya sebagai umat beragama, kita
berdoa untuk memohon kekuatan dalam
menghadapi ujian ini seraya mengikhlaskan
diri untuk menerima apapun hasil dari
seluruh kerja keras kita dalam menghadapi
ujian ini. Ingat ujian bukanlah peristiwa
hidup‐mati, maliankan kegiatan biasa yang
akan kita hadapi sehari‐hari. Yang
penting adalah kita sudah mempersiapkan
diri dengan sebaik‐baiknya.
Rumus Sukses
UN 2014 adalah :
“Usaha + Strategi + Doa”
Jangan lupa RESTU Orang Tua :) ;)